Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RUNING TEXT

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMPIT DAN SMAIT DAARUL 'ILMI TAHUN PELAJARAN 2021/2022 TELAH DIBUKA, SILAHKAN KLIK MENU PPDB UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT.

Pengelolaan Metode Pembelajaran Tanya Jawab dengan Peserta Belajar yang Malu Bertanya



Berikut ini saya membagikan tips bagi para rekan pengajar apabila mendapati pesertanya (baca: peserta belajarnya) malu bertanya. Malu bertanya adalah hal yang sering terjadi di dalam proses pembelajaran di negeri kita.

Tidak hanya pada saat proses pembelajaran umum, di dalam dunia kepelatihan atau forum-forum diskusi, fenomena malu bertanya ini sudah sering kita temukan. Hal ini mungkin saja terjadi karena faktor pengalaman atau trauma pribadi di masa lalu, atau mungkin saja karena faktor ketidak pahaman peserta terhadap materi itu sendiri.

Singkatnya kita dapat merumuskan penyebab umum yakni karena ketidak-percayaan peserta terhadap diri mereka sendiri secara khusus tentang kualitas pertanyaan dan kebenaran pertanyaan yang mereka ajukan.

Sebagai pengajar yang profesional dituntut untuk menerapkan teori-teori pembelajaran ke dalam dunia praktis. Pengajar harus menerjemahkan tindakan teoritis ke dalam bentuk yang aplikatif. Bagi pengajar yang bertemu dengan peserta yang ‘hobi’ malu bertanya, inilah tips yang dikenal sebagai bentuk layanan penguasaan konten untuk peserta belajar.

Pengajar menawarkan agar peserta bertanya, kemudian meminta masing-masing peserta untuk menuliskan hal yang ingin ditanyakan ke dalam selembar kertas. Berikan waktu sekitar 3 – 5 menit untuk memikirkan dan menuliskannya; 2) Setelah 5 menit, pengajar menunjuk peserta secara acak untuk berdiri dan membacakan pertanyaannya sendiri yakni apa yang sudah ditulis oleh peserta tersebut di atas kertas miliknya; 3) Setelah itu pengajar memberikan respon terbaik untuk pertanyaan tersebut. Awali dengan pujian bahwa ini adalah salah satu di antara pertanyaan yang bagus dan menarik.

Tips di atas dapat diterapkan bagi siswa yang memiliki ‘penyakit’ malu bertanya disebabkan oleh faktor ketidakcakapan dalam melisankan pertanyaannya tanpa teks. Sebagai kelanjutan atau peningkatan kecakapan, pengajar dapat melakukan revisi pada tips nomor 2 yakni “Setelah 5 menit, pengajar meminta masing-masing peserta untuk menghafalkan apa yang sudah dituliskannya di atas kertas, kemudian pengajar menunjuk peserta secara acak untuk berdiri dan melisankan pertanyaan yang telah dihafalkan tadi”.

Akan tetapi terkadang juga di suatu kelas pembelajaran, ada peserta yang malu bertanya disebabkan oleh faktor ketidak-yakinannya akan kualitas dan kebenaran pertanyaannya. Di dalam benaknya terlintas, jangan-jangan pertanyaan yang saya ajukan ini adalah pertanyaan orang bodoh, atau pertanyaan lucu yang tidak sepatutnya dipertanyakan.

Bila saya menanyakannya, terkesan bahwa saya ini memang terlalu bodoh dan tidak memahami materi ajar. Untuk mengobati ‘penyakit’ yang satu ini sang pengajar mengondisikan forum agar setiap pertanyaan yang muncul tidak ada satupun orang yang mengenali siapa sebenarnya peserta yang mengemukakan pertanyaan. Berikut tipsnya.

1) Pengajar menawarkan agar peserta bertanya, kemudian meminta masing-masing peserta untuk menuliskan hal yang ingin ditanyakan ke dalam selembar kertas. Berikan waktu sekitar 3 – 5 menit untuk memikirkan dan menuliskannya; 

2) Setelah 5 menit, pengajar meminta peserta untuk mengumpulkan kertas berisi pertanyaan tersebut ke depan kelas tanpa menuliskan nama mereka di dalam kertas untuk menjaga kerahasiaan sumber pertanyaan; 

3) Pengajar meminta salah seorang peserta ke depan kelas untuk mengambil satu lembar kertas pertanyaan secara acak. Ini berarti bahwa yang diambilnya kemungkinan besar adalah kertas milik rekan belajarnya yang tidak ada seorangpun yang mengetahui siapa pemilik kertas itu. Lalu pengajar mempersilakan peserta tersebut untuk kembali ke tempat duduknya dengan membawa kertas pertanyaan (milik rekan belajarnya/peserta lain) kemudian membacakannya; 

4) Setelah itu pengajar memberikan respon terbaik untuk pertanyaan tersebut. Awali dengan pujian bahwa ini adalah salah satu di antara pertanyaan yang bagus dan menarik.

Demikianlah tips yang dapat saya berikan buat rekan sejawat para pengajar, semoga bermanfaat dalam mengobati peserta belajar yang malu bertanya.

Oleh: Guru SIT Daarul 'Ilmi Bandar Lampung

Posting Komentar untuk "Pengelolaan Metode Pembelajaran Tanya Jawab dengan Peserta Belajar yang Malu Bertanya"